Selamat pagi, selamat berakhir pekan bersama keluarga dan sanak family. Berita yang menyenangkan untuk teman-teman TKI karena tidak banyak yang tahu jika Bank Negara Indonesia (BNI) memiliki beberapa cabang di luar negeri, salah satunya Korea Selatan. Apalagi, BNI merupakan bank Indonesia satu-satunya yang membuka cabang di Seoul.
(kumparan.com) berkesempatan mengunjungi kantor BNI cabang Seoul di Wise Building, Namdaemun. Kantor yang terletak di lantai 8 ini cukup mudah ditemui. Papan tulisan 인도네시아 느가라 은행 (nama BNI dalam bahasa Korea) beserta dengan logo khasnya terpampang jelas.
General Manager BNI Seoul, Andi Aryadi, menerima kumparan dengan ramah. Ia pun bercerita panjang lebar bagaimana awalnya BNI cabang Seoul dapat dibuka, layanan yang mereka berikan kepada masyarakat Indonesia di Seoul, serta program-program yang khusus BNI berikan kepada para TKI di sana. Ada satu program menarik dari BNI cabang Seoul untuk para TKI di Korea Selatan, yaitu Kartu Pekerja Indonesia alias KPI.
Kartu ini sebetulnya sudah launching di beberapa cabang BNI seperti di Singapura dan Hong Kong. Sementara di Korea Selatan sendiri baru diluncurkan tiga pekan yang lalu.
Andi membeberkan beberapa keuntungan yang didapat para TKI lewat kartu ini.
Kartu ini adalah khusus ditujukan untuk teman-teman pekerja. Keuntungannya dengan kartu ini nanti selain ada promo-promo BNI, karena kartu ini didesain untuk tenaga kerja sehingga nanti bisa biaya-biaya lebih murah dibandingkan dengan kartu biasa.
"Kemudian BNI juga menjadikan kartu keanggotaan, sehingga kalau nanti kita ada program-program pemberdayaan itu adalah salah satu medianya komunikasi kita. Jadi dengan kartu ini kita akan sediakan program-program pemberdayaan buat mereka," kata Andi kepada (kumparan.com) di Kantor BNI Seoul, Namdaemun, pekan lalu.
Selain itu, BNI juga berencana menggandeng BPJS Ketenagakerjaan agar KPI juga dapat difungsikan sebagai kartu asuransi bagi TKI di Korea Selatan.
"Kemudian kita juga kerja sama dengan BPJS ke depan sehingga bisa jadi kartu auto debit buat asuransi TKI. Sehingga mereka terlindungi dari sisi asuransi kecelakaan nanti ke depannya. Kebetulan BNI sedang menggalakkan kartu ini nanti ke depannya," paparnya.
Keuntungan lain, karena kartu ini dikhususkan bagi para TKI, selain memiliki fungsi yang sama seperti kartu ATM biasa, TKI bisa mendapatkan biaya yang jauh lebih murah. Selain itu, kartu ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara BNI dan TKI jika ada program-program menarik yang dapat dimanfaatkan.
"Ini menjadi pengikat antara kita, BNI dengan mereka sambil nanti ada program yang BNI lakukan untuk mereka pemberdayaan, kemudian semacam penawaran. Kartu ini adalah medianya sebenarnya, jadi lebih mudah untuk komunikasi," terangnya.
Rencana ke depan, BNI juga akan menggandeng KBRI Seoul agar KPI dapat menjadi kartu tanda pengenal TKI yang bekerja di Korea Selatan. Sehingga KBRI memiliki data berapa banyak TKI yang bekerja di Korea Selatan.
"Jadi KBRI pun punya database siapa pekerja yang ada di Korea itu berdasarkan database yang ada di kartu ini. Kita sharing informasi dengan mereka ke depannya. Jadi semacam kartu pengenal dan kartu pendaftaran mereka masuk ke Seoul. Itu juga bisa digunakan ke depannya, dan itu juga di Singapura sudah jalan. Mudah-mudahan di Korea juga segera berjalan," kata dia.
"Ke depannya (lebih) mempermudah lah. Bagi kita itu cukup lebih tepat. Karena begitu ada informasi penawaran, informasi kegiatan, kita bisa langsung mengena ke mereka. Kita enggak perlu lagi mencari-cari pekerja yang mana, udah enggak perlu lagi," tutupnya
BNI Siapkan Program Pemberdayaan Bagi TKI untuk Investasi Jangka Panjang
BNI di Seoul terus memberi layanan kepada TKI yang bekerja di Korea Selatan. Selain telah meluncurkan KPI, BNI juga memiliki program pemberdayaan untuk para TKI.
Apa saja program-program yang disiapkan BNI untuk TKI di Korea Selatan?
"Kita punya program namanya Kami Bersama BNI. Tujuan kita, kita ingin teman-teman kita yang bekerja di luar negeri itu, one day masa kerja mereka selesai, mereka kembali ke Indonesia mereka bisa memiliki usaha sendiri, apapun bentuk usahanya. Kita berusaha membantu dari sisi itu," kata Andi.
Lewat program pemberdayaan ini, BNI ingin mendorong agar para TKI yang nanti pulang ke Indonesia dapat memiliki usaha. Sehingga mereka tidak perlu bingung apa yang harus dilakukan ketika pulang ke Indonesia, pun tidak kembali lagi ke Korea Selatan karena tidak tahu apa yang harus dilakukan saat kembali ke Indonesia.
"Yang tertarik berternak, kita akan undang ahli peternak, kita kasih materi-mateti pendidikan peternakan, kemudian di Indonesia kita tampung mereka untuk magang di perusahaan itu sehingga mereka bisa lebih terkoordinasi. Kemudian ketika mereka kelebihan dananya, kita juga mengajari mereka untuk melakukan investasi. Apa sih yang bisa mereka lakukan untuk itu, misalnya mau beli rumah, kita berikan penawaran untuk TKI. Kemudian kalau mau investasi kita punya tabungan perencanaan. Nah itu kita tawarkan ke mereka," paparnya.
"Tapi kalau seandainya sekarang kerja di sini dan hanya nabung-nabung, tapi kalau investasi harus tujuannya jelas. Kalau tujuannya enggak jelas, (biasanya uangnya) pakai (untuk) yang lain dulu aja. Lama-lama enggak akan terkumpul. Nah kita mulai ajarkan mereka ayuk kalau mau investasi tentukan tujuan investasinya apa," ujarnya.
Andi pun mencontohkan, apabila TKI ingin membeli rumah, maka BNI dapat menawarkan program pembelian rumah. Sementara bagi mereka yang berminat untuk membuka usaha, BNI pun menyiapkan pelatihan kepada mereka.
"Kamu tertarik ternak sapi misalnya. Kita panggil ahli ternak yang punya perusahaan di Indonesia, kita ajarkan, ketika pulang bisa magang di perusahaan itu atau bisa investasi di perusahaan itu menanam modal," terangnya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah agar TKI yang kembali ke kampung halaman tidak bingung harus melakukan apa.
"Jangan sampai mereka menjadi ilegal karena tinggal tanpa visa atau kembali ke Indonesia kemudian berpikir untuk kembali lagi ke mari (Seoul). Kita berusaha mengurangi hal-hal seperti itu," tutupnya.
KISAH SUKSES SAYA JADI TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS. AGUSDIN SUBIANTORO yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku deputi Bidang penempatan BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0823-5240-6469
BalasHapusLewat akun istri saya saya ingin berbagi cerita,
kisah cerita saya awal jadi TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS AGUSDIN SUBIANTORO yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0823-5240-6469
kisah cerita saya awal jadi TKI
Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi Beliau.
KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM.
Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi Keluarga saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota surabaya jawa timur, dimana struktur tanah tempat kelahiran dia adalah pegunungan dengan mata pencaharian masyarakat sekitar petani dan beternak. Pengorbanan keluarga yang selama mendidik, membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi petani, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1.
Pada pertengahan tahun 2016 saya bertemu dengan seorang teman lama di Jalan Raya waru sidoarjo. Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT, Beliau adalah KPL DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI, DRS. AGUSDIN SUBIANTORO. Alamat BNP2TKI Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770.
Saya diberikan No Kontak Hp Beliau, dan saya mencoba menghubungi tepat jam 4 sore, singkat cerita saya'pun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliaupun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke kantor beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang.
Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung di dalam'nya sangat luar biasa dirasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah dia bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri.
Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekatpun saya belum pernah sama sekali.Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan saya, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat saya di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman di jakarta, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga.
MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG.
Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, saya dijemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan dia diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa, Hubungi Bpk deputi Bidang pempatan BNP2TKI, DRS. AGUSDIN SUBIANTORO ini No Contak HP pribadi Beliau: 0823-5240-6469 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan.