Seorang pria bernama Efendi asal boyolali, Jawa tengah ini membagikan kisahnya menjadi TKI ke Korea. Banyak suka duka yang dialami efendi selama berada di Negeri Ginseng itu tentunya. Efendi percaya bahwa untuk merubah dirinya menjadi lebih baik, dia harus berusaha dan terus berjuang.
Kerja disana lelah, tapi gak kerasa karena bekerjanya sambil bercanda”. Dulu sewaktu pertama baru bekerja di Korea dirinya mengaku sempat pusing karena terbatasnya kemampuan berbahasa, namun seiring berjalannya waktu, kemampuan bahasa terus dilatih. Demikian, Effendi, eks TKI Korea skema G to G menyatakan kepada Tim Humas yang mewawancarainya.
Effendi (27) berasal dari Boyolali dengan berbekal ijazah STM pergi merantau untuk bekerja ke luar negeri, pilihannya adalah Korea. Ia sudah lelah mengejar cita-citanya untuk menjadi polisi, “sudah empat kali ikut tes masuk polisi namun selalu gagal” tuturnya.
Pada tahun 2011 di kampungnya di Boyolali, dirinya aktif mencari informasi lowongan kerja ke luar negeri melalui internet, dan mendapatkannya dari website BNP2TKI. Demi bisa bekerja ke Korea, dirinya memutuskan untuk mengikuti les bahasa Korea dan belajar selama 3 bulan secara intens di Solo sampai memperoleh sertifikat. “Demi masa depan, karena cari pekerjaan di Indonesia untuk lulusan STM itu susah” menurutnya.
Singkat cerita, pada 2012 dirinya berangkat ke Korea Selatan diterima bekerja di perusahaan produksi plastik bernama You-il Chemical Corp. yang beralamat di Gimpo, Gyoungkido, Gimposi Hasongmyon Majori, 440-4. Effendi bekerja pada bagian produksi dengan tugas sehari-harinya mengoperasikan dan mensetting mesin yang digunakan untuk memproduksi plastik pembungkus makanan dan plastik kresek. Setiap hari bekerja kecuali libur di hari Sabtu dan Minggu. Ada 3 orang TKI yang bekerja pada perusahaan tersebut termasuk dirinya, 7 (tujuh) orang dari Filipina, 6 (enam) orang Korea, dan 2 (dua) orang Vietnam.
Effendi yang merupakan lulusan dari STM Sakti, Sragen memiliki cita-cita membuat dealer motor di kampungnya di Boyolali. Selama bekerja selama lima tahun di Korea, dirinya telah berhasil membantu orangtua memperbaiki rumah, dan membelikan kendaraan serta menabung sejumlah uang dan menginvestasikannya ke dalam bentuk sebidang tanah dipinggir jalan raya di Boyolali hasil dari tabungannya. Ayahnya yang berasal dari Madura memiliki usaha potong rambut di Boyolali, dan Ibunya bekerja melayani orang-orang yang pesan perabotan di kampungnya.
Gaji yang diperolehnya pada tahun I dan II sebesar 1,2 juta Won atau setara Rp. 16 Juta, sementara di tahun ke III dirinya bisa memperoleh gaji sebesar Rp. 20 juta per bulan. Selama 3 tahun 6 bulan bekerja di Korea, Effendi cuti selama 1 bulan pada 2015 pulang kembali ke Indonesia dan menikah. Lalu, berangkat kembali ke Korea untuk menyelesaikan kontrak kerjanya selama 4 tahun 10 bulan yang habis pada 20 Januari 2017 ini. Effendi mengaku mendapatkan pesangon atas hasil kerjanya selama 4 tahun 10 bulan sebesar Rp. 230 juta. Selama bekerja di Korea, Efendi menceritakan bahwa gajinya dikirim ke Indonesia dengan cara internet banking melalui perangkat handphone nya. “Ada aplikasi dari Bank lokal Korea (Woori Bank) dimana saya menabung bernama IC Won, lewat aplikasi ini saya rutin mengirimkan uang ke Indonesia” ungkapnya.
Sempat pernah ada beberapa perkataan kasar dari atasan, namun cukup diam saja, tuturnya, tapi jika berlebihan maka kita harus berani melawan agar jangan ditindas. Tapi menurutnya, orang Indonesia di Korea itu pintar-pintar, selalu kerja dengan rapi, pekerjaan selalu selesai dikerjakan intinya orang Indonesia itu bertanggungjawab.
Effendi memutuskan untuk bekerja kembali ke Korea pada tahun 2017 ini demi menambah modal, dirinya mengungkapkan bahwa tinggal di Korea itu nyaman karena bersih dan teratur, lalu birokrasinya tertib, dan orang korea itu jujur-jujur, tidak pernah merugikan orang lain. KIsah nyata dia alami bahwa dompet temannya hilang namun dikembalikan oleh orang Korea yang menemukannya, bahkan orang tersebut menolak diberikan tips.
Maaf... Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau ada ke bohongan sy sama sekali. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang sy takut hubungi nomer trsebut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan dana hibah maupun melalui pemasangan nomer togel. Setelah sy telpon melalui whatsApp untuk dengar arahan nya. bukan jg larangan agama. Tergantung dari keyakinan dan kepercayaan saja. Biarlah Orang pada ngomong itu musrik hanya tuhan yg tau. mungkin ini salah satu jalan rejeki sy. Syukur Alhamdulillah melalui bantuan beliau benar2 sudah terbukti sekarang. Amin
BalasHapusSalam sejahterah untuk kita semua..
BalasHapusMohon maaf bilah kedatangan saya mengganggu. Perkenalkan nama saya mas eko asal sidoarjo seorang mantan TKi duluh kerja di malaysia selama 5 tahun lamanya. Singkat cerita..saya sangat berterima kasih kpd pak H.Abdul Salam atas bantuan beliau melalui penarikan uang gaib sebesar 1M. Mungkin saya tidak akan bisa cepat sesukses ini seandainya tidak ada bantuan dari H.Abdul Salam, Saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya rumah dan usaha sendiri itu semua atas bantuan beliau. Saya tidak tau harus berbuat apa untuk membalas kebaikan beliau karna banyakNya orang yg perna saya telpon dari google, facebook untuk minta bantuanNya tidak ada satu pun yg berhasil malah hutang saya tambah banyak. Beliau membantu melalui Uang Gaib, Pelet, Pelaris, Nomer togel 4D/5D/6D.. Bagi anda yg diluar negri maupun dalam negri butuh bantuan beliau jangan takut atau maluh segerah hubungi H.Abdul Salam di nomer 085298892338 / +6285298892338 Semua akan berubah Karna kesuksesan ada pada diri kita sendiri. Yakin dan percaya bahwa itu semua akan tercapai berkat bantuan dari pak haji dan muda2han anda cocok dan beliau bisa membantu anda seperti saya. Sekian dan terima kasih atas tumpangannya semoga dengan adaNya pesan singkat ini semua bisa merubah nasib...
Wassalam...